Striker Chelsea sebelumnya sudah mendapat kartu kuning, namun tekelnya pada Adrian tidak membuat sang pemain diusir keluar lapangan, sebelum ia mencetak gol kemenangan The Blues di menit ke-89.
Kapten West Ham, Mark Noble, meminta FA memasukkan teknologi rekaman video di Premier League, menyusul pelanggaran keras Diego Costa pada Adrian pekan lalu.
"Saya katakan pada Anthony di pertandingan, dan saya kira ia wasit yang bagus, 'Apa bedanya tekel tersebut, apakah tergantung apakah ia bisa membuat pemain cedera atau tidak?' Mereka tidak akan bisa melakukan semua dengan benar, karena mereka manusia. Namun keputusan tersebut benar-benar menyakiti tim dan dengan semua hal yang sudah dipertaruhkan."
"Kita harus mencoba menggunakan teknologi video, kita sudah melakukannya dan apakah ada orang yang kini berdebat apakah bola sudah masuk gawang atau tidak? Tidak. Apakah kita menggunakannya? Ya. Sederhana bukan."
"Saya sebelumnya selalu menentang hal seperti ini, namun kadang itu membuat kami membayar mahal. Keputusan yang penting. Ini menyakitkan. Saya tahu itu tekel yang buruk. Ia jauh dari bola. Jika saya membuat tekel itu di tengah lapangan, apakah saya akan mendapat kartu kuning?"
"Mungkin hanya butuh lima detik untuk orang-orang di atas sana melihat video dan itu juga bekerja dengan amat baik untuk orang-orang di bawah. Saya tidak pernah menyalahkan wasit, karena saya tahu betapa sulitnya, betapa cepat permainan berjalan, betapa sulitnya memperhatikan semua, namun harus ada orang yang bisa membantu kami," tutur Noble pada The Mirror.
Kapten West Ham, Mark Noble, meminta FA memasukkan teknologi rekaman video di Premier League, menyusul pelanggaran keras Diego Costa pada Adrian pekan lalu.
"Saya katakan pada Anthony di pertandingan, dan saya kira ia wasit yang bagus, 'Apa bedanya tekel tersebut, apakah tergantung apakah ia bisa membuat pemain cedera atau tidak?' Mereka tidak akan bisa melakukan semua dengan benar, karena mereka manusia. Namun keputusan tersebut benar-benar menyakiti tim dan dengan semua hal yang sudah dipertaruhkan."
"Kita harus mencoba menggunakan teknologi video, kita sudah melakukannya dan apakah ada orang yang kini berdebat apakah bola sudah masuk gawang atau tidak? Tidak. Apakah kita menggunakannya? Ya. Sederhana bukan."
"Saya sebelumnya selalu menentang hal seperti ini, namun kadang itu membuat kami membayar mahal. Keputusan yang penting. Ini menyakitkan. Saya tahu itu tekel yang buruk. Ia jauh dari bola. Jika saya membuat tekel itu di tengah lapangan, apakah saya akan mendapat kartu kuning?"
"Mungkin hanya butuh lima detik untuk orang-orang di atas sana melihat video dan itu juga bekerja dengan amat baik untuk orang-orang di bawah. Saya tidak pernah menyalahkan wasit, karena saya tahu betapa sulitnya, betapa cepat permainan berjalan, betapa sulitnya memperhatikan semua, namun harus ada orang yang bisa membantu kami," tutur Noble pada The Mirror.
Costa Merasa Diperlakukan ‘Berbeda’ oleh Wasit | PT. Solid Gold Berjangka Pusat
Costa yang dicap sebagai pemain kontroversial ini, kembali menjadi sorotan pada laga pembuka Premier League kontra West Ham United. Dalam laga yang dimenangkan 2-1 oleh The Blues itu, banyak pihak yang menilai Costa seharusnya mendapatkan kartu kuning kedua dari wasit.
Mantan pemain Atletico Madrid ini berharap apa yang terjadi padanya ini tidak menjadi gangguan untuknya. Dia juga meminta wasit dan pihak lainnya untuk tidak memberikan hukuman yang berlebihan.
"Saya pergi untuk meminta maaf padanya [wasit] dan dia memberikan kartu kuning. Saya juga merasa ada hal yang janggal. Lalu, saya pergi untuk meminta maaf padanya [Adrian] di paruh waktu, itulah yang terjadi," buka Costa kepada ESPN.
"Jujur saya, sepertinya saya selalu menjadi target di sini. Oleh wasit, fans, jika saya melakukan sesuatu, saya pasti mendapatkan perlakuan yang berbeda dengan pemain lain lain,” lanjut dia.
Diego Costa merasa mendapat perlakuan yang berbeda ketimbang pemain-pemain di kompetisi Premier League. Striker Chelsea selalu menjadi target kebencian dari wasit hingga fans di Inggris.
Ini tak lepas dari aksi tekel yang dilakukan pada kiper Adrian, setelah sebelumnya mendapat kartu kuning di awal laga. Pemain yang mencetak satu gol untuk Chelsea itu merasa diperlakukan tidak adil.
Solid Gold
Mantan pemain Atletico Madrid ini berharap apa yang terjadi padanya ini tidak menjadi gangguan untuknya. Dia juga meminta wasit dan pihak lainnya untuk tidak memberikan hukuman yang berlebihan.
"Saya pergi untuk meminta maaf padanya [wasit] dan dia memberikan kartu kuning. Saya juga merasa ada hal yang janggal. Lalu, saya pergi untuk meminta maaf padanya [Adrian] di paruh waktu, itulah yang terjadi," buka Costa kepada ESPN.
"Jujur saya, sepertinya saya selalu menjadi target di sini. Oleh wasit, fans, jika saya melakukan sesuatu, saya pasti mendapatkan perlakuan yang berbeda dengan pemain lain lain,” lanjut dia.
Diego Costa merasa mendapat perlakuan yang berbeda ketimbang pemain-pemain di kompetisi Premier League. Striker Chelsea selalu menjadi target kebencian dari wasit hingga fans di Inggris.
Ini tak lepas dari aksi tekel yang dilakukan pada kiper Adrian, setelah sebelumnya mendapat kartu kuning di awal laga. Pemain yang mencetak satu gol untuk Chelsea itu merasa diperlakukan tidak adil.
Solid Gold